Sabtu, 20 Agustus 2011

Lihat Lailatul Qadar Bersama Bapak

Sehabis makan sahur, seperti biasa kami sekeluarga melanjutkannya dengan minum minuman hangat dan makanan ringan sembari menunggu waktu imsak dan sholat subuh.

"Habis makan ikut bapak ke masjid!" Kata bapak kepada aku.

aku menoleh ke mamak. Mamak cuma mengangguk saja. Maksudnya mamak ingin aku ikut bapak pergi  sholat subuh di masjid.


Yah, mau tidak mau aku harus ikut. Selepas makan aku langsung bergegas untuk ikut bapak sholat berjamaah di masjid. Kami pergi menggunakan sepeda motor dimana aku dibonceng di belakang.


Kurang dari lima menit kami sudah sampai di masjid. Di parkiran motor tiba-tiba aku melihat suatu kejadian aneh. Dalam cahaya suram menjelang subuh, aku malah mellihat kubah masjid berada di tanah. Bukan di atap masjid. Benar-benar sangat ajaib.


Bapak seperti tidak  seperti tidak melihat keganjilan itu. Mata ku terpanaa melihat kubah masjid tersebut, cuaca dingin subuh hari membuat jari jemari ku  mengigil. Seakan-akan teh hangat yang aku minum tadi tidak berarti karena cuaca dingin dan rasa kagum yang teramat sangat. Pikirku "jangan-jangan ini LAILATUL QADAR yang dibilang pak ustad saat ceramah sholat tarawih semalam". Aku cuit bahu abah dan tunjukkan ke arah kubah yang berada di tanah. Mungkin kubah itu tengah sujud.

"Ado apo?" Tanya bapak.
"LAILATUL QADAR" kata aku dengan jari masih menunjuk kepada kubah..
"Berapo lamo kau dak ke masjid!!?" Tanya bapak dengan nada agak tinggi.

"Aku kan sekarang lagi sibuk jadi bilal di masjid miftahul jannah di lorong siswa, jadi jarang lah aku pergi sholat ke masjid al-hidayah. Terus juga aku kan sholat subuh di rumah terus." Jawabku sedikit memberi penjelasan.


Benar-benar kacau pengaaman suci aku kali ini. Ternyata orang tengah merenovasi masjid karena atap masjid bocor dan juga untuk persiapan sholat idul fitri nanti. Aku sangat malu akan kelakuanku tadi, beruntung hanya ada bapak disini dan tidak ada orang lain. Kalau mamak ada di sini pasti dia akan menertawakan aku. 

"Jangan bilang ke siapo-siapo yo pak apalagi mamak, MALU." Kataku agak sedikit malu.
"Iyo-iyo, cepat masuk ke masjid! sudah adzan tuh." kata bapak sedikit memerintah.

Untung saja sehabis sholat bapak tidak menceritakan kejadian tadi subuh kepada orang lain. Sampai sekarang belum ada yang tahu mengenai kejadian tersebut. *kecuali para sahabat blogger yang sudah membaca tulisan saya ini. hehehehe*

0 komentar:

Posting Komentar