Kamis, 25 Agustus 2011

Maaf Itu Melalui Hati




Tidak terasa sahabat blogger hari ini sudah memasuki tanggal 23 Ramadhan, artinya tidak sampai satu minggu lagi bulan Ramadhan akan segera meninggalkan kita dan di depan sana Hari Raya Idul Fitri sudah menanti kita. Hari Raya Idul Fitri sangat identik dengan saling bermaaf-maafan. Berkunjung dan bersilahturahmi ke rumah kerabat kemudian bersalaman sambil bermaaf-maafan di hari raya merupakan suatu budaya di Negeri kita ini yang sangat unik dan bermakna.

Tapi apakah itu yang dimaksud dengan MAKNA MAAF YANG SEBENARNYA?
TIDAK! Memaafkan tidak hanya sekedar melalui bersalaman atau mengucapkan kata maaf saja. Tapi makna maaf yang sebenarnya adalah melalui “HATI”. Meminta maaf kepada seseorang dengan hati yang rendah kemudian memaafkan kesalahan orang dengan hati yang sangat tulus dan ikhlas. Itulah makna dari kata MAAF yang sebenarnya.

Ada sebuah kalimat dari Mashasi Kishimoto si pengarang komik animasi Naruto yang mengatakan “ketika seseorang tersakiti, mereka akan belajar membenci. Kemudian dari kebencian itu akan melahirkan sifat saling mengerti satu sama lain.” Ingat! Kebencian diberikan kepada kita tidak hanya sendiri, ada Hati Nurani yang akan selalu menetralisir kebencian yang ada dalam diri kita. Sebesar apapun rasa benci kita kepada seseorang, jika hati nurani kita masih ada. Tentu kita akan bisa memaafkan kesalahan orang tersebut.

Hati Nurani diberikan kepada kita tidak lain adalah untuk menetralisir sifat-sifat negatif yang ada dalam diri kita seperti kebencian, dendam, emosi, egois dan lain-lain. Selagi kita masih bisa menggunakan Hati kita, tentunya baik meminta maaf atau memaafkan bukanlah hal yang sulit. Meminta maaf dengan hati yang rendah dan tulus akan menghilangkan semua perasaan bersalah kita terhadap seseorang. Sebaliknya Memaafkan kesalahan seseorang dengan hati yang tulus dan ikhlas akan membersihkan hati kita dari rasa kebencian atau dendam.

Ada sebuah kata bijak mengatakan “meminta maaf lebih sulit dibandingkan dengan memaafkan”. Itu memang benar, terkadang manusia berfikir meminta maaf akan membuat kita sangat rendah sehingga mereka enggan melakukannya. Itu semua terjadi karena kita tidak menggunakan Hati kita dengan sebenarnya sehingga rasa egois dan gengsi kita lebih tinggi dari rasa rendah hati kita. Namun jika kita bisa menggunakan hati kita dengan sebenarnya, meminta maaf bukanlah hal yang sulit dilakukan, dan tentunya itu akan membuat kita lebih rendah hati.

Sebaliknya memaafkan semua kesalahan orang juga tidak kalah sulitnya dengat meminta maaf. Karena bukan hanya sekedar memaafkan tapi juga menghilangkan rasa benci dan dendam kita terhadap seseorang. Tapi asalkan kita bisa menggunakan hati kita, kesalahan sebesar apapun pasti bisa kita maafkan. Dengan memaafkan maka akan membuat hati kita lebih bersih dan untuk melatih kesabaran kita terhadap sesuatu.

Di bulan Ramadhan ini marilah kita menggunakannya untuk melatih kesabaran kita. Kemudian Hari Raya Idul Fitri kita gunakaan untuk saling memaafkan agar hati yang bersih akan selalu ada dalam diri kita. Amiin.

0 komentar:

Posting Komentar