Sabtu, 24 Maret 2012

Basmi Raja Tokek! Bukan Tomcatnya

Masih membahas mengenai wabah Tomcat yang saat ini menyerang warga Indonesia. Serangga Tomcat ini sebenarnya tidak menggigit atau menyengat, hanya saja jika serangga ini merasa terganggu mereka akan mengeluarkan cairan racun yang apabila terkena kulit manusia akan mengakibat kulit meradang, melepuh dan terasa sangat gatal.


Salah satu penyebab wabah dari serangga Tomcat karena putusnya rantai makanan. Tomcat sebenarnya merupakan makanan dari  tokek. Tapi karena berkurangnya populasi dari hewan tersebut mengakibatkan populasi Tomcat meningkat secara drastis. 
Rantai Makanan
Perburuan tokek yang akhir-akhir ini menjadi komoditas bisnis baru diduga sebagai penyebab banyaknya serangan tomcat. Berdasarkan data dari Pengendali Ekosistem Hutan Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo menyebutkan kuota tokek hasil tangkapan di alam secara nasional 50.000 ekor. Dalam waktu 4 hari penangkar tokek dapat menangkap 1500 hingga 1600 tokek. Sehingga mengakibatkan populasi Tokek semakin menipis. Jadi, bisnis tokek yang ada di Indonesia harus dikurangi atau dihentikan karena hanya akan mengakibatkan serangan Tomcat semakin menjadi. 


Raja tokek yang saat ini sibuk menggunjing dan memfitnah orang, ternyata sudah mendapatkan balasannya. Bisnisnya lah yang sangat merugikan, akibat dari ulahnya ekosistem menjadi terganggu dan mengakibatkan Tomcat menyerang warga.

1 komentar: